Monday, October 4, 2010

Beza kita ?


 

"maki marahkan aku tak apa , tapi kalau maki menghina diri aku?" nada terpaksa namun dia jujur . Aku terdiam . Kelu , kaku dan bisu . Aku terhina sama , terasa diletak tahi di kepala . Jasad menggeletar akibat amarah tinggi menjulang , lebih tinggi daripada asap rokok berawakan . Tapi yang pasti , dia yang merasa , merasa yang amat lagi . Langsung di subuh 1 Syawal itu , aku bersetuju dengan amarahnya .


 

Ringkasan : bila kau angkat maruah dan kedudukan kau kepada dunia dengan akal , aku julangkan jari tengah aku kepada kau juga dengan akal . Kau hina cara kau , aku hina cara aku .